Kamis, 01 Juni 2017

Contoh kasus Pelanggaran Privasi

       
Seiring dengan kemajuan teknologi membuat kita semakin dimudahkan dalam menjalani aktivitas sehari-hari . mulai dari menjamurnya toko online (online shop) yang memudahkan kita berbelanja tanpa harus keluar rumah . tidaknya hanya toko online, para kompetitor startup juga berlomba-lomba dalam membuka peluang startup baru dalam bidang transportasi . ini dibuktikan dengan munculnya ojek online seperti Go-Jek, Grab, Uber , dan lain sebagainya . Namun, akhir-akhir ini keberadaan ojek online mulai meresahkan sebagian pengguna jasa ojek lain . seperti di lansir dari halaman Tekno Liputan6 , layanan ini rupanya memiliki tendensi untuk melanggar privasi penumpang .

Bahkan , telah terdapat banyak bukti screenshot yang memperlihatkan sejumlah sms dari pengemudi mulai dari menggoda smapai dengan mengancam penumpangnya karena telah memberikan rating buruk kepada pengemudi tersebut . Kontan, screenshot ini pun beredar di linimasa jejaring sosial dan menjadi isu perbincangan hangat para netizen, khususnya penumpang GoJek atau GrabBike yang kerap menggunakan layanan ini setiap harinya. 

Apa buktinya kalau ada pelanggaran privasi dalam operasional GoJek dan GrabBike?

Untuk membuktikannya, mari kita ikuti alur pemesanan GoJek dan GrabBike dari awal hingga akhir. Ketika Anda mulai memesan GoJek atau GrabBike lewat aplikasi mobile, maka NAMA ANDA akan tercantum di smartphone si pengendara GoJek-GrabBike, beserta rute pengantaran yang anda inginkan. Setelah itu, pengendara GoJek-GrabBike tadi bisa menghubungi NOMOR TELEPON anda, untuk mengkonfirmasi titik jemput.

Setelah itu, kalau anda minta diantar ke rumah atau ke kantor, maka secara tidak langsung ia juga akan mengetahui ALAMAT RUMAH atau ALAMAT KANTOR anda.

Jadi dalam sekali perjalanan saja, seorang pengendara GoJek-GrabBike sudah bisa mengetahui data-data Nama anda, Nomor Telepon anda, dan Alamat Rumah atau Kantor anda. Hal itu jelas merupakan sebuah pelanggaran privasi yang rentan disalahgunakan dan akibatnya bisa jadi menyeramkan.
  
 Sampai saat ini belum ada tanggapan dari pihak ojek online terkait isu pelanggaran privasi tersebut .

Analisa Kasus  

Menurut kami , penyedia aplikasi ojek online harus membuat komunikasi berbasis internet atau VoIP. Dengan cara ini, pengojek tidak akan mengetahui nomer pengguna sehingga mengurangi resiko pelanggaran privasi .ulasan dan penilaian layanan yang diberikan oleh penumpang bisa berupa anonim atau berbasis kode agar menghormati privasi pengguna . penyedia aplikasi layanan ojek online juga bisa melihat layanan penyedia jasa taksi online bluebird yang begitu memperhatikan privasi penggunanya dengan menggunakan alat buatan tiongkok yang disebut Fleety seperti yang dikutip dari laman aitinesia . 

dari kasus ini, pengemudi ojek online yang mengirim pesan berisi ancaman kepada penumpang telah  melanggar UU ITE pasal 29 dan bisa dikenakan pasal 45 ayat 3 .
 
 

2 komentar:

  1. Blog sudah dinilai.

    AWF - BSI.

    BalasHapus
  2. Live Dealer | Play at the Best Online Casino | febcasino.com
    Live Dealer at the Best Online Casino. FEB Casino, 메리트카지노 one 바카라 of the oldest and most renowned 메리트 카지노 online casinos in the world, was founded in 1986.

    BalasHapus

Follow Us @soratemplates